Selasa, 08 Januari 2013

Desa Kasuran: Desa unik di Indonesia

 
Mimi-pipi.com - Namanya Dusun Kasuran. Letaknya di Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Sleman, Jogjakarta. Luasnya sekitar 17 hektare. Dusun tersebut berpenduduk 618 jiwa dengan 68 kepala keluarga (KK). Dari Kota Jogjakarta, perjalanan bisa ditempuh dalam waktu sekitar satu jam.

Dusun Kasuran merupakan salah satu daerah unik di tanah air. Di dusun yang masuk wilayah Sleman ini, seluruh penduduknya tidur tanpa kasur. Mereka tidak berani melanggar karena takut terkena musibah.


Sekilas tidak ada yang berbeda dengan dusun-dusun lain. Mayoritas rumah warga sudah beratap genting dengan dinding batu bata. Pasokan listrik pun cukup memadai. Hampir setiap rumah memiliki televisi dan lemari pendingin. Jalanan dusun juga beraspal.

Yang membedakan Kasuran dengan dusun yang lain adalah
kepercayaan dan kebiasaan penduduknya. Meski bernama Kasuran, hampir tidak ada penduduk dusun itu yang tidur beralas kasur. Mereka tidur di atas dipan kayu atau hanya di atas tikar. Hanya segelintir penduduk yang memakai kasur busa. ’

Dusun ini memang memiliki kepercayaan kuat terkait larangan menggunakan kasur sebagai alas tidur. Kepercayaan tersebut sudah berlangsung turun-temurun sejak ratusan tahun lalu. Kepercayaan unik itu tidak luntur hingga kini. Meski tidak ada aturan tertulis, penduduk Dusun Kasuran, baik yang muda maupun yang sepuh, benar-benar patuh pada kepercayaan tersebut.


Alasan untuk tidur tanpa kasur


adalah takut melanggar kepercayaan turun-temurun tersebut. Jika kepercayaan itu dilanggar atau nekat tidur di atas kasur, mereka khawatir mendapat musibah.

AKIBAT

Telah banyak kejadian janggal saat ada warganya yang melanggar kepercayaan tersebut. Tidak hanya satu atau dua kasus, tetapi ratusan kasus terjadi hanya gara-gara warganya tidur di atas kasur. ’

1. Mati muda,
2. ada yang gila sampai sekarang,
3. ada yang buta.
4. Ada juga kisah seorang bayi yang tiba-tiba sakit setelah ditidurkan di kasur. Si bayi kecil tersebut mengalami panas dan kejang. Dia juga menjerit-jerit. ’Tetapi setelah sama budenya si anak itu ditidurkan di lantai, langsung panasnya hilang, tidurnya pulas,
5. Dulu pernah ada seorang pendatang, pembantu rumah tangga yang baru pertama tinggal di dusun itu. Pembantu tersebut sudah diperingatkan sang majikan untuk tidak tidur di kasur. Namun, dia tak menghiraukan larangan tersebut. Pada malam pertama dia tidur di kasur tidak ada yang terjadi. Namun, keesokan harinya, kasur beserta sang pembantu sudah berada di langit-langit kamar. Kasur tersangkut di kayu penyangga langit-langit.



Sejarah mengapa tidur di kasur itu dilarang


Larangan tidur di kasur itu merupakan perintah Sunan Kalijaga. Menurut cerita para sesepuh, suatu ketika, Sunan Kalijaga singgah di Dusun Kasuran. Penyebar Islam pada zaman Kerajaan Demak itu mampir di kawasan Grogol, tidak jauh dari Kasuran, saat waktu Duhur. Ketika akan berwudu, dia tidak menemukan air. Lantas, Sunan Kalijaga menghantamkan tongkatnya ke tanah dan secara ajaib air keluar dari tanah. ”Mata air tersebut lalu dinamakan Tuksibeduk,”

Sesudah salat, lanjut dia, sang sunan merasa lelah dan akhirnya mampir di Dusun Kasuran. Di sana, dia meminta pada sesepuh Dusun Kasuran, Kiai dan Nyai Kasur, untuk menyediakan kasur buat beristirahat sejenak. Setelah segar kembali, sunan berpesan pada Kiai dan Nyai Kasur agar menyuruh penduduknya untuk tidak bermalas-malasan, apalagi tidur di kasur. ’’Anak cucu saya jangan tidur di kasur. Boleh tidur di kasur kalau kesaktiannya sudah sepadan atau melebihi saya,” ujar Sunan Kalijaga

Sejak saat itu, seluruh penduduk Dusun Kasuran memegang erat kepercayaan tersebut. Mereka tidak pernah tidur di kasur. Para penduduk pun sudah paham konsekuensinya jika melanggar kepercayaan tersebut.

Posting ini telah dilihat sebanyak (kali)

Bisnis 100% Tanpa Modal

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
SELAMAT DATANG DI WWW.MIMIH-PIPIH.BLOGSPOT.COM MARI SALING BERBAGI PENGETAHUAN DAN TIPS DISINI KILK DI SINI MAU TAMBAHAN GAJI GRATIS